= Rumah Produksi PMC Bersama Studio Ezy Pratama Film Akan Produksi Film 'Tumbal Nyai Jaipong' - Nuansa Metro

Rumah Produksi PMC Bersama Studio Ezy Pratama Film Akan Produksi Film 'Tumbal Nyai Jaipong'


Www.nuansametro.com-Jakarta
Produser Januardi dari Rumah Produksi (PH) Pena Media Cinema (PMC), bersama tim-nya mendatangi Studio Ezy Pratama Film atau Ezy Pratama Academy, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu 2 Januari 2021. 

Untuk melakukan MOU kesepakatan dalam memproduksi Film Budya yang bergenre Horor dengan Judul Tumbal Nyai Jaipong.

MOU Produksi Film Tumbal Nyai Jaipong, Antara Januari Dengan Ezy Pratama Film

Januardi mengatakan, kesepakatan dalam memproduksi film itu sangat penting, guna menguatkan peran dan fungsi tugas antara dirinya dengan pihak kedua agar suksesi produksi film bisa terlaksana dengan baik.

'Saya baru saja menandatangani kesepakatan bersama Ezy Pratama Film dan kebetulan Bang Roy Wijaya sebagai penanggung jawabnya. Dia juga nanti akan bertindak sebagai Sutradara yang menggarap Film kami,” ungkapnya kepada wartawan di Studio Ezy Pratams, Jakarta.

Sementara itu, Sutradara Roy Wijaya mengatakan, kesepakatan bersama selain soal fungsi dan tugas antar kedua belah pihak. Roy juga memastikan jadwal casting, Reading dan Syuting.

'Kita akan memproduksi Film horor ini, kemungkinan akan menggunakan area lokasi antara Jakarta dan Karawang. Kebetulan sesuai skenario yang saya buat, lokasi syuting semuanya ada di Ezy Pratama Film,”ujarnya.

Film yang akan di produksi pertengahan bulan Januari ini, kata Roy, akan banyak melibatkan para pemain lokal asli Karswang, khususnya para penari Jaipong. 

Karena Film Tumbal Nyai Jaipong, sangat erat dengan budaya sunda dalam melestarikan seni budaya tradisional.

Bahkan berbagai pristiwa dari tari tradisional yang dianggap mistis, bisa di rubah dengan genre yang disukai anak anak muda, dan bisa menjadi alat penguatan promosi budaya di berbagai daerah yang ada.

"Ini adalah sebuah tradisi, yang harus ditepis dengan baik, agar kelak tradisi tari Jaipong bisa benar benar kembali ke marwahnya sebagai tarian adat sunda yang sangat di banggakan,” kata Roy.

Selain sebagai Sutradara, Roy juga merupakan penulis dari ceritanya, yang menggambarkan, berbagai kejadian mistis yang memperlihatkan seorang perempuan sedang mengalami kesurupan makhluk tak kasat mata. (Np)