= Awandi Siroj Sesalkan Banyaknya Komentar Di Media Yang Dianggapnya Tak Beradab Terkait Pimpinan Ponpes Al Baghdadi - Nuansa Metro

Awandi Siroj Sesalkan Banyaknya Komentar Di Media Yang Dianggapnya Tak Beradab Terkait Pimpinan Ponpes Al Baghdadi



Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Marcab LMP) Karawang, Awandi Siroj

www.nuansametro.com-Karawang
Beredarnya pemberitaan diberbagai media massa dan viralnya opini masyarakat mengenai adanya kerumunan orang yang mengikuti kegiatan pengajian di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Baghdadi yang beralamat di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Mendapat respon pro dan kontra dari masyarakat.

Dari sekian banyak respon serta pendapat dari kalangan aktivis, praktisi dan masyarakat umum yang kontra sekaligus mempersoalkan kegiatan keagamaan tersebut. Pendapat berbeda datang dari Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Marcab LMP) Karawang.

H. Awandi Siroj Suwandi yang juga tokoh aktivis senior Karawang menyayangkan banyaknya komentar yang seolah menyudutkan kepada pimpinan Ponpes Al Baghdadi Rengasdengklok, "Saya sangat menyesalkan adanya komentar - komentar di Sosial Media (Sosmed) yang tidak mengedepankan adab atau etika terhadap seorang ulama. Bagaimana pun, KH. Junaedi Al Baghdadi merupakan seorang ulama yang memiliki peran besar dalam berdakwah atau syiar agama terhadap umat," Ungkapnya.

"Dan lebih disayangkan lagi, saya membaca beberapa komentar netizen yang mengkait - kaitkan dengan persoalan politik Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2019 lalu. Dianggap bahwa Pemerintah tidak berani bertindak tegas, karena KH. Junaedi Al Baghdadi selaku pimpinan Ponpes merupakan salah seorang tokoh pendukung Presiden Jokowi," Sesal Awandi, saat diwawancarai  nuansametro.com di Markas LMP, Senin (25/01/2021).

Menurutnya, mengkritik boleh saja, tapi kedepankan adab dan etika. Jika diperhatikan secara seksama, kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu malam tersebut rutin dilaksanakan setiap minggunya. Kenapa baru ramai kali ini, padahal sejak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pengajian rutinan itu tetap dilaksanakan.

Awandi juga mempertanyakan kinerja Satgas Covid 19 Kabupaten. Kata dia, sudah kah Satuan Tugas (Satgas) Covid - 19 Karawang melakukan langkah persuasif dengan melakukan sosialisasi secara langsung menyampaikan tentang PPKM kepada Ponpes Al Baghdadi. Hematnya, langkah seperti itu perlu dilakukan. Tidak cukup dengan mempublikasi melalui media digital dan media lainnya.

"Seperti halnya yang pernah dilakukan oleh Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid - 19 Jawa Barat. Dedi Taufik menganggap, bahwa pola komunikasi dan sosialisasi tidak bisa mengandalkan teknologi informasi saja," Terang Awandi.

Pihaknya bersama tim Gugus Tugas yang lain membentuk program khusus untuk mendatangi warga secara langsung bernama Patroli Edukasi Masker Dilembur (Sipelem). Kegiatan itupun, menyasar kawasan yang dianggap rawan pelanggaran protokol kesehatan, seperti kawasan industri.

“Mereka memanfaatkan teknologi informasi dimedia sosial. Tapi, datang langsung ke daerah - daerah pun penting. Karena masih banyak yang belum tahu atau memahami mengenai aturan," Kata Awandi.

Awandi juga menyinggung Tim Satgas Covid - 19 Karawang dibawah kepemimpinan Bupati. Apakah mereka sudah melakukan sosialisasi secara langsung terhadap ponpes Al Baghdadi ataukah belum mereka lakukan.

"Sudahkah Satgas Covid-19 Karawang dibawah kepemimpinan Bupati Cellica mensosialisasikan terkait hal tersebut atau setidaknya ada surat khusus perihal PPKM kepada pimpinan Ponpes Al Baghdadi Rengasdengklok. Kalau sudah dilakukan, tanggal berapa surat diberikan," Pungkasnya. (Red)